Sebenernya saya suka
ketika orang lain nyuruh-nyuruh saya. Ngelarang saya berbuat ini itu. Ngelarang
saya pergi ke sini situ. Rasanya tuh bahagia gimana gitu. Kenapa? Karena apa
yang mereka lakuin ini adalah hal yang mungkin
nunjukin kalau mereka sayang ke kita. Mereka nggak mau ada sesuatu hal yang
bakalan terjadi ke kita.
Ada sedikit cerita. Dan
ini true story. Suatu hari, ada orang yang tiba-tiba aja nge chat saya. Dia
nggak tau siapa. Dia curhat ke saya. Intinya dia itu iri sama temennya, karena
orang tua temennya itu mendorong terus untuk menjadi muslimah yang lebih baik.
Dia iri karena orang tuanya dia itu terima-terima aja apa yang dia lakuin.
Entah itu dia mau urakan lah, mau dia bandel, atau dia baik. Kesimpulannya sih,
dia pengen orang tuanya itu ngedukung seratus persen untuk menjadi muslimah
yang baik.
Well, gini. Gimana ya?
Susah juga sih ngejelasinnya. Tau dong ya? Semua orang itu pasti pengen punya
orang tua yang perhatian sama dia, care, dan apapun lah yang terbaik buat dia.
Tapi anehnya, ketika orang tua ataupun orang lain nyuruh kita buat ini itu,
ngelarang ini itu. Tapi, malahan kita pengennya jadi free. Kita pengen bebas.
Nggak ada yang nyuruh-nyuruh, nggak ada yang ngelarang-ngelarang. Tapi, pas aja
orang tua atau orang lain itu ngebiarin kita buat free, kita malah pengen
diperhatiin, di larang-larang. Aneh juga ya? Haha.
So, buat kita-kita yang
mungkin masing punya keluarga utuh (yahmeskipungueengga) kita harusnya
bersyukur punya orang tua yang perhatian ke kita. Dibalik marah mereka, suruhan
mereka, pasti itu hal yang terbaik buat kita. Ciee.
Komentar
Posting Komentar